Saya menunggu kehamilan pertama yaitu selama 8 bulan, yah seperti orang tua pada umumnya pasti bertanya-tanya "kok belum hamil?", "lama yah dikasih momongannya". Sempat agak risih & jujur sempat berpikir "apakah ada yang salah seperti, kurang subur, stress, atau kemungkinan terburuknya adalah saya atau suami mandul". Tapi saya punya feeling kalau tidak lama pasti akan punya momongan walau tidak tahu kapan. Trimester Pertama Pagi di bulan April 2016, saya merasa lelah sekali dan malas lebih dari biasanya untuk ngantor. Memang kebetulan sudah telat dapet tapi sebelum-belumnya juga beberapa kali telat dan uji tespack hasilnya negatif bahkan seking penasarannya saya ke dokter dan ternyata memang masih belum beruntung. Tiba-tiba pagi itu terdorong lagi untuk uji tespack. Agak hopeless sih karena sudah beberapa kali tapi negatif hasilnya tapi penasaran juga. Setelah menunggu, finally hasilnya positif. Suamipun sempat terbengong dan tidak percaya. Keesokannya kami langsung ke RS untuk cek lebih lanjut. Kami memilih RS Mayapada Modernland Tangerang, yap hasilnya positif!!! Untuk review RS-nya bisa cek disini yah :). Saat dicek masih berbentuk kantung hitam belum keliatan si kecil apalagi detak jantungnya. Dokter menyarankan untuk cek kembali 2 minggu lagi. Tapi kami kembali 1 bulan kemudian supaya saat cek usianya sudah agak besaran jadi detak jantung harusnya sudah ada saat umur segitu. Gejala kehamilan yang terasa hanyalah badan sering lemas. Memasuki bulan kedua, saat cek kedua kalinya di RS, embrio mulai nampak dan jantung si baby berdetak.Thanks God! Gejala kehamilan mulai makin terasa, nafsu makan mulai berkurang (padahal saya dikenal dengan wanita bertubuh kurus tapi nafsu makan yang besar alias makannya banyak sekali), badan cepat terasa lemas & capek berlebih, mual, muntah, demam, perut keram, & penciuman menjadi sangat sensitif. Saat saya sharing dengan para mama & teman-teman yang pernah hamil, mereka cenderung tidak mengalami hal yang saya alami, perjalanan hamil mereka berbeda dengan saya. Makanya di awal saya pikir, hamil itu tidak terlalu sulit, sama seperti mama saya yang hamil terbilang "kebo" / tidak banyak keluhan (makan masih nafsu, beraktifitas seperti biasa, dll). Pikir saya kalau mama saya "kebo", saya juga "kebo" kemungkinan besar. Ternyata saya salah besaaaarrrrrrr!!!
Dihari ulang tahun, saya lebih memilih untuk diam di rumah,
ditemani orang-orang terdekat saja. Tidak ada perayaan, tidak ada makan-makan,
tidak perlu ada kado (tetapi suami pengertian sekali, dia tetap membelikan saya
beberapa potong pakaian hamil), & tidak ada tamu asing, karena saya
merequest demikian juga. Badan saya terasa sangat lemas sekali dan mual muntah
ketika melihat makanan dan saya tidak siap menerima tamu selain keluarga inti.
Tapi saya tetap merasa senang, there’s
baby in my womb! Hohohohoho
Bulan ketiga pemeriksaan, saya pindah RS dengan beberapa
alasan tertentu. Saat cekup, keluhan saya mual, muntah, dan lemas. Setelah
diUSG, dokter mengatakan bayinya sehat dan memberikan resep vitamin & obat
mual muntah.
Pemeriksaan yang keempat, saya datang dengan keluhan yang
sama, dokter sepertinya agak heran, karena seharusnya mulai mereda mual
muntahnya. Kepala, kaki, tangan, badan janin sudah terbentuk. Awalnya dokter
hanya menyadari satu baby saja, tetapi suster yang bertugas ngeh bahwa ada lebih dari satu baby
didalam rahim saya. Setelah dicek dokter bilang “Oooooohh, ini mah lebih dari satu!” it means our baby are twins!!! Sangat senang dan surprise. Terjawab
sudah alasan mengapa gejala kehamilan saya berlebihan dibanding umumnya.
Ternyata bayi kami kembar satu plasenta, ada kemungkinan
ukuran yang satu ukurannya lebih besar dari yang lain karena daya isap
makanannya lebih kuat. Dan itu berbahaya. Makanya kami sering ngomong ke babies, “yang rukun yah didalam, sesama saudara saling berbagi makanan, jangan
berantem yaaa”. Tidak tahu mereka mengerti atau tidak, yang penting kami
mencoba saja.
Semua anggota keluarga juga tidak mengira, kaget, dan sangat
senang dengan kehadiran si kembar. Kami langsung mencari tahu dari keturunan
siapakah gen kembar ini? Ternyata itu dari pihak saya, kabarnya nenek buyut ada
yang melahirkan kembar hanya saja sepertinya gugur, tidak tahu apa penyebabnya.
Hal itu menjadi warning otomatis juga
untuk saya dikehamilan pertama yang tidak ada pengalaman sekaligus kembar, ini
akan jadi kondisi yang rentan dan harus lebih berhati-hati.
Saat itu saya masih bekerja di kantor, tetapi karena keadaan
kesehatan yang semakin tidak mendukung, dengan berat hati saya minta izin untuk
bekerja dari rumah. Saya berani mengajukan permohonan izin tsb karena mengingat
pekerjaan saya tidak memerlukan tatap wajah, selalu by email dan kebetulan pekerjaan loadsnya sedang tidak banyak, jadi daripada saya tidak efektif di
kantor karena kelelahan di jalan dan sering tidak masuk, saya merasa lebih baik
jika bekerja dari rumah. Kelihatannya mustahil untuk dikasih izin, tetapi
syukur banget HRD & pimpinan mengerti dan memberi izin. Padahal saya sudah
siapin mental untuk ditolak dan siap-siap untuk berjuang ekstra sampai
sakit-sakit terburuknya.
Selama 3 bulan, hari-hari terasa sangat berat. Mual ketika
melihat makanan, muntah berlebihan (sehari 3-5 kali) menguras semua isi perut
sehingga lapar melilit, maag (padahal sudah lama sekali tidak kambuh),
dehidrasi & lemas. Saat muntah, saya berasa ada syaraf di kepala yang
ketarik dan menegang sehingga kepala menjadi sakit seketika. Setelah muntah,
badan terasa berat dan lemas, tidak ada kekuatan untuk ambil air minum
(sedangkan saya sendiri di rumah) sehingga saya langsung berbaring di tempat
tidur. Karena sering muntah dan tidak diiringi dengan minum banyak air, maka
saya dehidrasi berat dan jadinya migrain seharian. Kepala berdenyut nyeri sakit
sekali, mata sakit ketika melihat cahaya, otot leher menegang, dan lemas total.
Untunglah suami pengertian, kalau sedang di rumah dia selalu siaga memijat
punggung leher saya saat muntah dan memijat kepala saya saat migrain berat. Itu
sangat membantu sekali! Saya berasa tidak berjuang sendirian.
Perut kembung, lapar parah tapi tidak ada nafsu makan, mual
parah ketika melihat udang (makanan favorit sebelum hamil, saat hamil saya
malah sangat benci) dan bisa langsung muntah saat membayangkannya saja.
Penciuman yang sangat peka terutama jika ada yang menumis bawang, saya bisa
langsung mual muntah. Berat badan drop 56,5 kg menjadi 53.
Trimester pertama setiap malam harus bangun untuk makan
karena lapar. Asam lambung mudah naik sehingga mudah maag dan muntah. Waktu itu
pernah salah makan, setelah muntah berkali-kali dan perut kosong, saya makan 5
pralines dari dapur coklat untuk mengganjal rasa lapar, tiba-tiba badan menjadi
pegal-pegal nyeri sakit sekali, asam lambung langsung naik, pusing parah, mual,
sesak nafas, jantung berdebar, & lemas. Jam dua subuh saya menyerah menahan
sakit dari jam 9, saya masuk IGD. Sejak saat itu saya menghindari coklat,
karena mengandung kafein dan badan saya menolaknya.
Trimester kedua
Memasuki bulan keempat, mual mulai mereda, jadi saya stop untuk minum obat mual muntah.
Paling hanya sesekali muntah, saya lebih baik menahannya demi babies yang lebih sehat hihhihihi. Karena
tidak boleh minum obat sembarangan maka saya memilih untuk :
Minum air putih minimal 2 liter
Full
bedrest
Makan tepat waktu
Mengonsumsi vitamin C, minum jus sunkist alami
atau minum Holisticare Ester C kalau urgent
(walalupun terbilang aman untuk ibu hamil, tapi saya lebih suka yang alami).
Saya dapat mendengar suara detak jantung saya sendiri dengan
jelas, seperti halnya orang yang habis berolaraga berat. Dan rasanya memang
lelah dan sesak nafas. Saat dari duduk mau berdiri, mengambil benda jatuh,
awalnya sangat menggangu tapi harus terbiasa. Saat dicek ke dokter, detak
jantung saya bisa mencapai 130 / menit, tapi masih normal katanya. Kata dokter manusia itu punya spare detak jantung. Rumus
mengukur batas maksimum detak jantung seseorang itu 220 dikurangi umur Anda
sekarang. Jadi, kalau saya umurnya 25 maka 220 – 25 yaitu 195 kali / menit.
Trimester ketiga
Awalnya saya berencana baru mau membeli kebutuhan baby saat
masuk bulan ke-8. Tapi saya punya feeling
akan tidak kuat jalan lama-lama saat bulan segitu karena bulan tujuh saja, saya
sudah merasa berat dan lelah. Untunglah sudah cicil kebutuhan dari jauh-jauh
hari karena benar saja, untuk moms
yang akan mempunyai baby kembar
disarankan sudah membeli kebutuhan peralatan baby memasuki semester akhir karena nantinya akan sulit untuk
berjalan lama dan jauh. Cicil kebutuhan tidak ada salahnya, yang penting tidak
terlalu awal juga.
Memasuki bulan ketujuh, karena bayi kembar dan kelahiran
kurang dari 40 minggu maka diperlukan suntik pematangan paru-paru.
Dikhawatirkan kalau tidak suntik, saat bayi lahir, keadaan mereka tidak matang
sehingga bisa sulit bernafas dan kemungkinan terburuk meninggal. Proses
penyuntikan selama 4 kali, selang waktu setiap 12 jam sekali. Jadi selama 3
hari selama 12 jam sekali saya harus bolak balik ke RS, untung jarak RS dekat
dengan rumah. Rasanya saat jarum masuk, sakitnya masih bisa ditahan tapi pas
obatnya masuk dan menyebar itu sakit, panas, perih, dan gatal sekali. Setelah
2-3 jam baru sakitnya mereda.
Minggu ke-29, saya memutuskan untuk USG 4D untuk review
RSnya cek disini. Sayang sekali untuk usia kehamilan segitu dan
kembar sudah sulit sekali melakukan pengecekan. Di dalam sudah sempit, untuk
mengecek bagian-bagian tubuh bayi saja dokter sudah kesulitan. Tapi dari hasil
USG 90% dipastikan bayi kami perempuan, satu plasenta, dan kembar identik.
Dokter menyarankan untuk kehamilan kembar, saat memasuki bulan kedelapan
sebaiknya cuti hamil. Karena beresiko dan kebanyakan pasiennya yang mengandung
anak kembar tidak mencapai berat yang ideal. Karena jarak tempuh yang cukup jauh
yaitu dari Alam Sutra ke Karet Sudirman untuk ke kantor maka kami menuruti
nasihat dokter untuk lebih fokus pada kehamilan dan menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan. Saya biasanya naik motor kekantor dengan suami, rasa sakit,
pegel, nyeri, dan keram harus dirasakan karena selama 1-1/2 jam duduk tanpa
senderan. Menyiksa sekali mengingat rasanya. Tapi setelah memasuki bulan
kedelapan dengan perut yang sudah besar, saya menyerah dan naik mobil saja
untuk kekantor. Saat berjalanpun, keadaan saya sudah sangat susah, sakit dan
berat dibagian bawah perut. Karena suami bekerja diperbankan yang mempunyai
aturan jam masuk ketat maka saya hanya diantar hingga kantor suami setelah itu
harus naik taxi. Beberapa kali mengalami kejadian tidak enak, padahal saya naik
taxi merk ternama, tapi memang ada beberapa oknum yang memberikan servis tidak
memuaskan, saya pernah ditawari untuk turun ditengah jalan, padahal tinggal
sebentar lagi sampai di lobby kantor, tetapi untuk jalan kaki dengan usia
kehamilan yang sudah tua dan kembar tentu sulit dan terbilang cukup jauh. Belum
lagi driver berkata-kata dan
bertingkah laku tidak sopan, dia memaki orang lain, mengeluh, dan meminta uang
lebih secara tidak langsung kepada saya. Tetapi tidak semua driver seperti itu, ada juga yang baik
sekali.
Sekarang usia kandungan saya 32 weeks dengan keluhan yang berbeda lagi, sulit tidur di malam hari padahal saya tidak tidur siang juga. Seluruh badan saya gatal-gatal terutama dibagian kulit perut. Selain itu ketika tidur ada rasa perih, panas, dan pedas dari dada naik menuju tenggorokan atas sehingga kalo dibiarkan muka akan terasa panas memerah dan sesak nafas. Ini disebut reflux. Solusinya harus berhenti makan minimal 3 jam sebelum tidur. Dan untuk kulit gatal, karena kulit kering mungkin diakibatkan karena hormon atau salah sabun. Dokter menyarankan jangan menggunakan sabun anti septic tetapi menggunakan Dove / sabun bayi dan Palmer's, tetapi saat dicari ke berbagai toko seperti Watsons, Guardian stock habis semua. Dove tidak mempan untuk saya, jadi saya mencoba sabun mandi dan moisturizing cream Cetaphil. Anehnya ketika melihat beberapa produk cream khusus ibu hamil, masih ada yang mengandung paraben, mungkin masih dalam batas yang wajar yah. Tapi suami tidak mau ambil resiko. So far lebih mendingan setelah pakai produk ini, dibanding baby oil. Menurut saya baby oil lama keringnya dan kurang ampuh walaupun benar-benar aman karena untuk bayi. Just fyi, harga Cetaphil Gentle Skin Cleanser 125 ml yaitu IDR 146.300 (sebelum diskon) di Watsons sedangkan Cetaphil Moisturizing Cream 100 gram IDR 300.200 (sebelum diskon) di Watsons. Kedua produk ini no fragrances, parabens or lanolin jadi, sabunnya tidak ada berbusa sama sekali dan keduanya tidak memiliki bau sama sekali.
Berat badan saya sudah naik sekitar 18 kg dengan lingkar perut dari sekitar 80 cm menjadi 117cm. Sedangkan berat baby terakhir cekup di 32 weeks sudah 1900 gram dan 1800 gram, terhitung sehat dan normal. Keduanya tidak jauh berbeda beratnya, untunglah mereka bisa saling share makanan di dalam kandungan. Target saya kalau bisa di minggu ke 36 / 37, berat babies masing-masing 3 kg, pastinya akan sangat berat. Saya pribadi kalau melihat bayi yang ukuranya kecil dan premature rasanya tidak tega dan takut untuk menggendong, ditambah selama ini saya tidak pernah menggendong bayi sama sekali. New update tentang kehamilan dibulan terakhir ini dan kelahiran si kembar diusahakan akan dipost nanti yah.
Pada awal kehamilan saya bermaksud untuk memilih RS yang sepi, tidak banyak pasien, tetapi tetap berkualitas tentunya. Saya termasuk orang yang tidak suka dengan keramaian karena terasa pusing dan menggangu. Pilihan saya jatuh pada RS Maypada Modernland Tangerang, suasananya cukup nyaman, bersih, dan tidak terlalu ramai. Persis seperti yang saya harapkan. Saya sudah tiga kali melakukan pengecekan dengan dokter yang sama yaitu Dr. Wenny, sengaja pilih dokter perempuan karena alasan kenyamanan. Namun, saya kurang merasa srek misalnya minim informasi dan kurang apresiasi ke pasien. Contohnya saat saya benar-benar positif biasanya seorang dokter akan memberi ucapan selamat, tetapi ini biasa saja, jadi saya dan suami juga berasa nothing special yah jadinya. Selain itu, saya sempat bertanya tentang pantangan-pantangan selama masa kehamilan karena kalau saya baca artikel di internet dan forum-forum ribet sekali kesannya. Namun, dokter menjawab "tidak ada pantangan, yah kalau sebelum hamil kamu tidak boleh sering makan apalagi kalau hamil". Dokter tidak menjelaskan hal lainnya. Tentu jadinya saya dan suami bingung. Karena saya sering bolak-balik masuk IGD selama masa awal kehamilan maka saya mencoba mencari alternatif RS lainnya yang dekat rumah, untuk kemudahan akses. Selain itu juga karena di RS sebelumnya sudah merasa kurang nyaman. Dipemeriksaan selanjutnya, saya cekup dengan Dr. Miya di RS Mulya Ciledug, keadaan RS lumayan bersih, tetapi suasananya tidak senyaman Maypada menurut saya, karena agak ramai dan berisik. Dr. Miya memeriksa dengan lembut, teliti, dan informatif. Dia memberikan informasi-informasi, menanyakan keluhan dan pertanyaan dari pihak saya, selain itu juga dia memberikan contact pribadi, yang bisa saya hubungi. Saya merasa diayomi dan merasa cukup nyaman dibanding sebelumnya. Diusia 29 weeks kami inginUSG 4D tapi di RS berbeda, mungkin untuk mengetahui ada diagnosa lainnya dan melihat wajah si babies. Kebetulan di Groupon ada promo yaitu USG 4D di RS Awal Bros Evasari. Harga normal IDR 925.000 dengan paket konsultasi dokter special kandungan + USG 4D + hasil USG (CD) + 1x senam hamil. Harga promo sehingga menjadi IDR 399.000 tapi karena mendapat fasilitas gratis dari kantor menjadi free hehehehehe. Sebelumnya saya menelpon untuk sekedar mencari informasi untuk make sure apa bisa usia 29 weeks kembar bisa terlihat jelas di USG 4D? Menurut pihak RS bisa. Ok! Langsung saya pesan vouchernya, ketika ingin reservasi, mulailah geliat-geliat ketidakprofesionalan RS ini. Semua contact telepon RS tidak bisa dihubungi, sekitar 2-3 minggu baru saya bisa reservasi itupun dioper sana sini, saat saya bilang usia kehamilan saya 29 minggu dan ingin di hari weekend, pihak RS mengatakan khusus untuk dihari weekend dokternya hanya mau pasien dengan usia kehamilan dibawah 28 minggu dan kemungkinan jika dokter tidak hadir maka tidak ada dokter pengganti. Padahal di T&C Groupon jelas tertulis USG 4D bisa untuk usia 27-32 minggu. Baiklah, tidak mau ambil pusing kami ambil hari jumat setelah pulang kantor. Jam praktek Dr. Dian dari jam 5-8 malam. Saat itu kami sampai jam 7.30, antrian sudah banyak yang menunggu dan saya dapat antrian nomor 9. Suster bilang kalau USG 4D bisa sekitar 1/2 jam sampai 1 jam untuk 1 pasien. Whattttt!!!!! yang benerlahhhh, mau sampe jam berapa T.T Untungnya tidak semua pasien yang menunggu untuk USG 4D, tapi ada beberapa pasien yang sama bolak-balik masuk lagi ke dalam ruang pemeriksaan sehingga semakin lamaaaaaa. Saya melihat ada sekitar 4-5 suster berkumpul dimeja pendaftaran ruang tunggu, tapi dokter terlihat kesal kewalahan bolak-balik masuk keruang praktek, mungkin karena para suster kurang inisiatif membantu yah. Lama menunggu, jam 10 malam akhirnya saya masuk keruang pemeriksaan, dengan kondisi semua suster sudah pulang, dan hanya tersisa satu dan dia tidak standby. Saat di USG, saya rasa dokter terlalu menekan keras perut saya sehingga babies meronta-ronta bergerak menyentak kesana kemari dan perut saya terasa sakit. Tapi katanya sih tidak apa-apa karena ada cairan ketuban yang melindungi, iya tapi saya tidak nyaman. Apa mungkin karena dokter pria (terpaksa dengan dokter pria karena tidak ada opsi lain pada saat itu), atau karena dokternya sudah lelah kemalaman, atau memang seperti itu caranya. Saya tidak tahu deh. Menurut dokter dengan kondisi usia kandungan yang sudah besar dan kembar seperti saya sudah tidak bisa untuk USG 4D, sulit untuk melihat wajah babies dengan jelas, apalagi babies juga menutupi wajahnya. Jam 10.30 selesai pemeriksaan, dokter langsung keluar ruangan karena mungkin ada urusan lain, saya dan suami ditinggal berdua saja dalam ruangan dan harus mengelap cairan lubricant sendiri. Pelayanan macam apa ini??? Kami sempat ditawari USG 2D ulang, kami tidak tertarik untuk mengambilnya. Langsung ke kasir, ternyata ada biaya admin sekitar IDR 25.000, karena keadaan sudah sangaaaat lelah, kami lagsung bayar dan pulang. Tetapi kasir mengingatkan masih ada 1x fasilitas senam hamil ahahahhahaha tentu kami tidak tertarik untuk datang kembali. Yah itulah pengalaman saya di beberapa RS, tapi penilaian saya tentu bukan branding mutlak dari setiap RS, itu hanya kejadian yang kebetulan saya alami. Sorry, kalau tidak ada image preview sama sekali karena baru sekarang ada niatan untuk review jadi telat dehhh. Semoga berguna sebagai review untuk yang membutuhkan :)